Selasa, 02 November 2010

"Mereka" ( Orang-orang berpangkat ) tak pernah salah

Sore itu aku tidur berdua dengan restu di warnet tapi warnet tidak aku tutup karena kami tidur hanya untuk menanti lampu yang sedang penyakitan (hidup-mati). Orang-orang yang datang juga jadi malas untuk Online karena baru saja mereka main 5menit lampu sudah mati lagi. Sebenarnya ini membuat saya rugi tapi mau dikata apalagi kita hanya orang kecil yang omongannya tidak akan didengar oleh para pemimpin-pemimpin yang tidak beres itu. Tiba-tiba aku tersentak dan ku angkat badan kudan sekejap itu juga lampu langsung hidup "Huuhh kok g' dari tadi kau hidup" ujar ku, dan ku hidupkan computer ku dan mulai orang-orang berdatangan setelah orang-orang masuk "tup" lampu mati lagi "barrrr" suara meja kerja ku yang aku tampar kuat. Kemudian hidup lagi dan aku hidupkan lagi computer ku tiba-tiba "prak-prak ... Sssttt....", "heeii tolong-tolong" ku dengar suara itu berasal dari depan warnet ku aku langsung berlari kedepan dan aku lihat seorang perempuan pakai seragam sekolah terduduk di atas aspal beton yang panas ternyata sebuah kecelakaan terjadi aku langsung bergegas ingin menolongnya. Ketika aku ingin menolong anak itu tiba-tiba "Woiii iif restu restu if dia bawah jalan itu" kata ibu-ibu yang berjualan di samping warnet ku "Astagfirullahhal'adzim" baru aku tau ternyata restulah yang kecelakaan itu ternyata restu tersenggol mobil lalu anak itu menabraknya, aku ingin mengangkatnya tapi aku tidak kuat melihat darah yang mengalir dibawah wajahnya.

Aku langsung bergegas memanggil becak untuk membawa restu ke Puskesmas dan akhirnya berhasil sesampai dirumah sakit ternyata dia tidak apa-apa hanya luka sedikit pada jari telunjuknya tapi darahnya sedang bagus kata Dokter makanya banyak keluar.
Setelah dari rumah sakit aku langsung ke warnet lagi dan restu kerumah Budenya tak jauh dari rumah ku karena ayah dan ibunya akan datang untuk mengurus administrasinya. Reza gitaris ku sangat takut dan bingung karena ternyata motornya yang dibawa restu dan motornya itu penyakitnya agak parah pasca kecelakaan tsb. Tapi aku coba menenangkannya dan akhirnya tenang namun urusan tidak sampai disitu motornya dibawa oleh kepala SatLanTas disini. "Waahh" bisa berabe nih kata ku tambah lagi ternyata perempuan yang ikut dalam kecelakaan itu ternyata anak dari polisi juga... "Hahhh" tambah mati la kita ... tapi aku coba untuk tenang dan ku tutup warnet ku setelah itu pulang lalu pergi untuk menyelesaikan perkara setelah diperhitungkan karena perempuan ini anak polisi dia malah dibela olah pihak SatLanTas. Padahal anaknya yang nabrak malah kita yang ganti motor anaknya yang rusak. Parahnya lagi mobil yang nyerempet itu sudah kabur saat orang-orang sibuk tadi. "Haahhh" persetan berurusan dengan orang-orang seperti mereka hanya akan merugikan. Sesalah salahnya mereka kita akan tetap lebih salah, setelah semuanya diperhitungkan dengan polisi maka urusan dengan motor reza juga harus di selesaikan. karena hari sudah mulai menjemput malam semua urusan akhirnya dilanjutkan besok termasuk memperbaiki motor anak polisi itu.
Entah apa sebenarnya dengan para Polisi dan orang-orang yang seperti mereka setiap mereka ada masalah selalu orang lain itu kalah mereka seakan tak pernah salah. "Tuhan apakah ini sebabnya banyak orang ingin jadi polisi" terlintas dibenak ku seperti itu, apakah karena kami hanya orang kecil yang tak punya pangkat dan jabatan? sehingga mereka seenaknya seperti itu. Semoga tuhan memberikan kesadaranpada mereka dan mengingatkannya. Nepotisme selalu merajalela di indonesia baik itu dikalangan orang-orang berpangkat juga mereka-mereka yang duduk di atas sana (pemerintahahn) ntah sampai kapan ini semua akan berakhir.
Besok reza dan restu akan mengurus semuanya agar motor reza kembali dan selesai urusan dengan orang berpangkat itu. semoga semuanya selesai dengan baik. aminn...

0 komentar:

Posting Komentar

Barangkali ada pertanyaan, silahkan komentar dibawah sini!